Tuesday, September 29, 2009

Tak Ada yang Terjadi Secara Kebetulan

Tidak ada yang terjadi secara kebetulan dan setiap orang telah memiliki apa yang mereka butuhkan untuk berbahagia dari dalam diri mereka. Kebahagiaan bukan sesuatu yang bisa diberikan oleh orang lain kepada kita, tetapi kebahagiaan harus kita dapatkan sendiri.

-Daisaku Ikeda

Bagaimana Keluarga yang Ditinggalkan Orang Terkasih Harus Hidup?

Kita adalah keluarga Hukum Gaib. Kita terhubung oleh "sistem komunikasi tanpa kabel (wireless)" dari Hukum Gaib yang melampaui hidup dan mati. Daimoku kita akan sampai pada orang terkasih kita meski mereka telah meninggal. Dan jika kita benar-benar mendoakannya, mereka dapat terlahir kembali sebagai keluarga, teman, atau di suatu tempat yang dekat dengan kita.

Anggota keluarga yang ditinggalkan harus yakin dengan hal tersebut, dan berjuang untuk menjalankan kehidupan yang paling bahagia dan memuaskan. Sesungguhnya, kebahagiaan mereka adalah bukti bahwa orang terkasih yang telah meninggal telah mencapai kesadaran Budha.

Budhisme membabarkan kesatuan hidup dan mati, dan kesatuan orang tua dan anak. Maka, jika anggota keluarga yang masih hidup bisa bahagia, mereka yang telah meninggal pun akan bergerak di jalan kebahagiaan. Sama halnya, jika anggota keluarga yang telah meninggal mencapai kesadaran Budha, karena mereka melebur dengan alam semesta dan menjadi bagian dari kekuatan perlindungan alam semesta, mereka akan mampu melindungi kita, anggota keluarganya yang masih hidup.

-Soka Spirit, September 2009

Yang Penting adalah Bagaimana Kita Hidup

Kita semua pasti akan mati pada akhirnya. Yang penting adalah bagaimana kita hidup. Memang penting untuk hidup selama mungkin, namun lamanya hidup tidak menjadi ukuran suatu kehidupan yang baik. Yang paling penting adalah apa yang telah kita lakukan dengan hidup kita. Itulah yang menentukan apakah kehidupan dijalankan dengan baik atau tidak.

Dr. Norman Cousins dari Amerika Serikat telah berkata: "Kematian bukanlah tragedi terbesar yang menimpa kita dalam hidup ini. Yang jauh lebih tragis adalah membiarkan bagian yang penting dari diri kita mati ketika kita masih hidup. Tidak ada tragedi yang lebih mengerikan daripada ini. Yang penting adalah mencapai sesuatu dalam hidup ini."

Dr. Cousins adalah seorang jurnalis hebat dan seorang aktivis perdamaian. Di tahun-tahun terakhir hidupnya, ia melaksanakan pekerjaan pelopor dalam bidang pengobatan badan dan pikiran, berdasarkan pada keyakinannya bahwa badan dan pikiran adalah satu.

Bagaimanapun juga, yang penting bukanlah masalah apakah hidup kita panjang atau tidak. Bagi mereka yang melaksanakan Budhisme Daishonin, menyebut Nam-myoho-renge-kyo -obat baik abadi- ketika masih hidup adalah kebahagiaan terbesar. Dan ketika mereka mati, melalui hubungan mereka dengan Budhisme dalam kehidupan sekarang, mereka akan dengan cepat kembali ke panggung besar kosenrufu. Hal itu adalah seperti tidur singkat untuk beristirahat, dan kemudian kembali bangun. Sama halnya dengan orang yang meninggal dalam kecelakaan.

Tentu saja kita tidak boleh kehilangan nyawa kita yang berharga karena kecerobohan kita sendiri. Mengira bahwa karena melaksanakan Budhisme adalah suatu bentuk kesombongan. Sikap kita yang benar dalam hati kepercayaan adalah justru karena kita melaksanakan Budhisme makanya kita harus semakin ekstra berhati-hati terhadap kecelakaan dan penyakit.

-Soka Spirit, September 2009

Apakah Meninggal karena Penyakit Berarti Orang itu Gagal dalam Hidup?

Tidaklah demikian. Jika orang itu memiliki hati kepercayaan yang kuat dan tidak terkalahkan hingga akhir hayat, ia sudah menang. Ada banyak orang yang mana mereka sendiri sedang sakit keras dan sangat menderita, namun telah mendoakan kosenrufu dan kebahagiaan sesama anggota seperjuangan mereka dan menyemangati orang lain hingga detik terakhir hidupnya. Hidup mereka dan keberanian mereka menghadapi kematian telah memberikan keberanian dan inspirasi kepada orang-orang yang tidak terhitung jumlahnya. Orang-orang demikian akan dengan cepat terlahir kembali dengan badan yang sehat.

Saya mengenal seorang anak perempuan muda yang terdiagnosa menderita tumor otak pada usia 11 tahun. Ia meninggal pada usia 14 tahun. Namun melalui semua itu, ia begitu gembira dan ceria. Ia bahkan menyemangati orang-orang dewasa di rumah sakit, berbagi semangatnya yang positif dan ceria kepada semua orang yang ia temui. Tidak diragukan bahwa penyakit tersebut pasti menyebabkan rasa sakit yang mengerikan, namun ia terus berdaimoku dan menyemangati orang lain.

Ketika sedang sekarat, ia berkata kepada salah seorang pengunjung terakhirnya: "Saya tidak peduli lagi pada penyakit saya ataupun apa yang terjadi pada diri saya. Saya sudah berhenti berdoa untuk diri saya sendiri. Ada begitu banyak orang yang kondisinya lebih parah dari saya. Saya berdoa dengan segenap hati agar mereka akan ikut hati kepercayaan ini sesegera mungkin dan mengetahui secara langsung betapa hebatnya gohonzon."

Kepada orang tuanya ia berkata: "Bagaimana jika ini terjadi pada Ayah? Kita pasti mendapat masalah yang mengerikan. Dan sama buruknya seandainya ini terjadi pada Ibu. Dan jika ini terjadi pada adik, saya yakin ia tidak bisa menghadapinya. Saya senang ini terjadi pada saya dan bukan pada kalian... Saya yakin ini adalah hasil dari suatu janji yang saya lakukan sebelum lahir. Jika mereka yan mengenal saya dapat belajar sesuatu dari hidup saya, saya akan bahagia."

Saya mendengar tentang perjuangan anak ini dengan penyakit, dan saya mengirimkan mawar kepadanya. Saya juga mengirimkan kipas yang saya tulisi dengan kata-kata, "Cahaya Kebahagiaan," dan sebuah foto padang bunga yang saya ambil. Saya mendengar bahwa ia sangat gembira ketika menerimanya.

Kata-kata yang ia tinggalkan untuk orang-orang disekitarnya adalah: "Hati kepercayaan berarti mempertahankan dan berpegang teguh pada hati kepercayaan hingga saat terakhir." Dan ia memperagakan kata-kata itu dengan hidupnya sendiri.

Pada upacara pemakamannya, ada antrian yang sangat, sangat panjang. dalam kehidupannya yang singkat selama 14 tahun, ia telah memberitahu kepada lebih dari seribu orang mengenai kehebatan Hukum Gaib.

Nama gadis ini adalah Akemi Yamada, dan ia berasal dari Kota Kashiwa di Prefektur Chiba, Jepang. (Ia meninggal pada bulan Oktober 1982) Ia telah menang. Itulah yang saya rasakan. Seluruh hidupnya, semua penderitaannya, memiliki makna. Melalu perjuangannya sendiri, ia berhasil memberikan makna pada penderitaannya sendiri.

-Soka Spirit, September 2009

Utamakan Hati Kepercayaan di atas Segalanya

Jika Anda meremehkan kekuatan daimoku, dan menggunakan strategi lainnya, Anda akan kalah pada akhirnya. Anda dapat memupuk rejeki hanya ketika Anda berjuang untuk kosenrufu tanpa menyayangi jiwa raga. Dengan hati kepercayaan yang tidak tergoyahkan, jalan kosenrufu dan jalan kebahagiaan pasti akan terbuka di hadapan Anda. Semuanya tergantung pada hati kepercayaan. Semuanya tergantung Anda.

-Daisaku Ikeda

Perceraian

Perceraian adalah sesuatu yang hanya bisa diputuskan oleh mereka yang terlibat di dalamnya. Tidak seorang pun yang berhak mengatakan kepada orang lain apakah mereka sebaiknya bercerai atau tidak. Tidak pula dapat kita katakan bahwa orang yang bercerai adalah orang yang tidak memiliki hati kepercayaan. Perceraian adalah masalah kebebasan masing-masing orang. Apakah bercerai atau tidak, yang penting adalah mereka menjadi bahagia, bahwa mereka akan melaksanakan revolusi manusia mereka. Apakah seseorang menikah ataupun tidak, memiliki anak ataupun tidak, yang penting adalah kebahagiaan. Inilah artinya hati kepercayaan. Karena kebahagiaan ada di dalam jiwa kita.

-Daisaku Ikeda

Potensi Diri

Kekuatan yang tidak pernah gagal memampukan kita untuk menang sampai akhir tidak diragukan lagi ada dalam diri kita. Semakin banyak kesulitan yang muncul, semakin ganas kekuatan laksana singa yang dapat kita munculkan. Dengan kekuatan ini, mari kita taklukkan segala kesulitan, dan mari kita berhasil dalam semua usaha kita.

-Daisaku Ikeda

Thursday, September 10, 2009

Optimis untuk Bangkit Menghadapi Permasalahan

Optimisme bukan berarti tidak ada masalah dan selalu bahagia, sebaliknya meskipun pernah mengalami hal dan waktu yang tidak menyenangkan/menyakitkan tetap mengambil tindakan untuk mengubahnya.

-Daisaku Ikeda

Wednesday, September 9, 2009

Hakikat dari Budhisme

Hakikat dari Budhisme pada akhirnya adalah sebuah perjuangan antara kebahagiaan dan kemalangan,
kebaikan dan kejahatan,
Budha dan Iblis!
Sadarilah hal ini secara mendalam.

-Daisaku Ikeda

Kesempurnaan Hati Kepercayaan

Hati kepercayaan seseorang baru dapat dikatakan sempurna ketika didukung dengan daimoku yang banyak dan tulus, pelaksanaan yag berani untuk orang lain dan untuk memajukan kosenrufu.

-Daisaku Ikeda

Perdamaian

Tiada yang lebih bernilai daripada perdamaian.
Tiada yang lebih berharga daripada perdamaian.
Perdamaian haruslah menjadi langkah pokok pertama untuk kemajuan umat manusia.

-Daisaku Ikeda

Tuesday, September 8, 2009

Meski hanya 1 kali dalam 1 hari, Bertindaklah!

Ambillah setiap kesempatan untuk bertindak. Dengan bertindak sekali dalam sehari, Anda akan bisa bertindak sebanyak 365 kali dalam satu tahun. Karena itu, tidak ada alasan untuk diam tanpa berbuat apa-apa. Akumulasi semua usaha-usaha Anda adalah jalan menuju kemenangan.

-Daisaku Ikeda

Bergerak Maju Mengatasi Kesulitan

Menjalankan hidup yang serba mudah, membuat potensi penuh manusia menjadi sia-sia dan tidak berkembang. Karakter manusia ditempa saat ia sedang berjuang mengatasi kesulitan. Oleh karena itu, marilah kita bergerak maju dengan kekuatan yang tidak akan pernah mundur.

-Daisaku Ikeda